Peresmian Stadion Supersoccer Arena Djarum oleh President Director Djarum Foundation Victor Hartono, berlangsung sangat meriah. Stadion yang berlokasi di Rendeng, Kudus ini dipenuhi oleh pengunjung dan suporter.
Usai penandatanganan prasasti dan acara seremoni peresmian di awal September 2023, dilangsungkan pertandingan final U12 dan U10 Milklife Soccer Challenge. Di U10 bertanding SDUT B Kartini Jepara melawan Sekolah Al Islam Kudus. Sementara di U12 bertanding SD 2 Rendeng melawan NU Baitul Mukminin B.
Kemudian dilanjutkan dengan pertandingan ekshibisi Liga Satu Sepak Bola Puteri antara Persis Solo melawan Persib Bandung. Jalannya pertandingan sangat ketat dan meriah oleh dukungan suporter.
Peresmian turut disaksikan oleh Bupati Kudus H M Hartopo, Wakil Ketua Umum II PSSI Ratu Tisha Destria, Vice President AFC Maaike Ira Puspita, Director FIFA Women Football Asia Simon Antoine Toselli, CEO Persib Bandung Yoyo S Adireja serta sejumlah pimpinan klub sepak bola papan atas di Tanah Air.
Dalam peresmian tersebut President Director Djarum Foundation Victor Rachmat Hartono berharap tim sepak bola wanita Indonesia akan berjaya dalam prestasi dalam waktu dekat dan bisa menembus event bergengsi piala dunia.
Stadion yang dibangun oleh Djarum Foundation tersebut merupakan bagian dari upaya membibit dan menumbuhkan ekosistem sepak bola wanita di Indonesia. Ukuran dari stadion ini adalah 105 meter x 68 m, sedangkan tribunnya dibangun ukuran sepanjang 87 meter dan lebar 18 meter.
Tribun yang dibuat setinggi 16 meter ini telah menggunakan single seat. Mampu menampung sebanyak 1.100 orang. Stadion ini dibangun sejak 23 Mei 2022 dan memiliki kapasitas 1.100 penonton. Luas stadion mencapai 3,5 hektare dan menggunakan rumput sintetis.
Victor mengatakan, sejak kecil dia sudah jatuh hati pada olahraga. Bulutangkis adalah cinta pertamanya kemudian disusul sepak bola wanita. Ia juga mengidolakan tim nasional wanita Amerika Serikat dan Indonesia.
“Saya berharap dengan dukungan semua di ekosistem sepak bola Indonesia, dimana Djarum Foundation salah satu elemen yang diperlukan, suatu hari Indonesia bisa masuk piala dunia wanita,” katanya.
Victor percaya sepak bola wanita Indonesia akan lebih cepat masuk ke piala dunia dibanding timnas pria. Di Asia Tenggara, timnas wanita Vietnam dan Filipina sudah masuk ke piala dunia. Sebelumnya Thailand juga sudah masuk piala dunia. “Saya rasa sebagai negara terbesar di Asia Tenggara sudah sepantasnya Indonesia
ikut pesta besar itu,” tutur dia.
Dikatakannya, di depan Supersoccer Arena juga terdapat 11 bendera masing-masing negara di Asia Tenggara. Baginya, untuk menuju piala dunia wanita timnas Indonesia perlu mengalahkan 10 negara lain yang benderanya terpampang di depan stadion.
“Masih terbayang bisa mengalahkan Filipina, Vietnam, Thailand. Indonesia masih bisa dan saya harap dalam waktu yang secepat mungkin kita akan melihat timnas Indonesia akan masuk 40 top dunia atau masuk top 30 dunia. Dan kita bisa mendapatkan kejayaan bersama. Itu iktikad Djarum Foundation,” katanya.
Berdasarkan laporan yang dirilis FIFA pada tahun ini, timnas sepak bola putri Indonesia berada di peringkat 99 dunia dengan total pemain profesional berjumlah 994 atlet. Sementara Vietnam sebagai sebagai negara
ASEAN dengan posisi tertinggi di ranking FIFA berada di posisi 33. Negara tersebut memiliki total 355 atlet profesional di cabang olahraga sepak bola putri.
“Dengan demikian, sekarang adalah waktunya kita mencari bakat, mengasah kemampuan hingga memfasilitasi para atlet melalui kompetisi berjenjang sehingga kelak lahir srikandi-srikandi yang akan membela Indonesia di panggung dunia. Mari kita sama-sama berdoa, semoga dalam waktu yang tidak begitu lama lagi, Indonesia bisa tampil dan menjadi juara Piala Dunia Wanita,” lanjut Victor.
Sementara, Wakil Ketua Umum PSSI II Ratu Tisha yang hadir dalam peresmian itu berterima kasih atas inisiatif President Director Djarum Foundation, Victor Rachmat Hartono yang mau mengembangkan sepak bola wanita juga.
Selama ini Djarum Foundation sendiri lebih dikenal pada pembinaan bulu tangkis Indonesia. Oleh karena itu, gerakan dan inisiatif Djarum Foundation ini disambut baik dan diharapkan bisa menjadi contoh untuk pihak-pihak swasta lainnya nanti.
“Kami sangat senang ya, PSSI sangat berterima kasih pada Pak Victor dan tim dari Djarum Foundation, atas komitmennya kepada sepak bola, dan saya bisa officially welcome to football family pak. Jangan bosan-bosan bersinergi dengan PSSI,” ujar Ratu Tisha kepada media.
Lebih lanjut, Tisha pun mengakui bahwa masalah pembinaan sepak bola wanita di Indonesia memang belum menyeluruh. Bahkan banyak provinsi di Indonesia yang belum memfokuskan pada pembinaan ini.
Untuk itu, inisiatif yang dilakukan Djarum Foundation ini sebagai langkah bagus. Sebab pembinaan berjenjang ini bakal bisa mulai membenahi sepak bola wanita, mulai dari kompetisi hingga pembenahan ekosistem antarklub dan sekolah.
“Memang jenjang pembinaan betul seperti yang dibilang Pak Victor, grassroots kita nggak cuma di putri, di putra juga harus kita benahi, grassrootsnya,” ucap Ratu Tisha.
“Sekarang seperti teman-teman mungkin ketahui, kita pembinaan di level putri itu hanya ada di beberapa provinsi saja, start di under 15 yang ada di pertiwi, kemudian naik,” lanjutnya.
“Nah, jenjangnya ini masih harus kita benahi per kompetisinya, dan per ekosistem antara klub dan sekolah.” Menurut Tisha dengan adanya turnamen usia muda seperti MilkLife Soccer Challenge ini PSSI bisa mendata para pemain. Sehingga pemain-pemain yang bagus ini nantinya bisa terus dipantau dan dilihat terus perkembangannya.
Setelah para pemain masuk data akan dilihat perkembangannya, hingga taktikal pemainpemain ini bakal terus diasah.
Secara terpisah, pelatih sepak bola Timo Scheunemann kepada Padmanews menyebut, stadion yang dibangun Djarum Foundation ini bagus dan mantap, dan untuk siswi siswi sekolah sepak bola paling bagus se-Indonesia.
Ini hadiah yang luar biasa untuk Kudus dan sekitarnya. Tidak hanya lapangan tapi juga adanya turnamen turnamen yang kontinyu seperti ini.
Dia juga meyakini perawatan stadion ini di bawah Djarum Foundation akan selalu terjaga. “Tidak semua yang bisa buat itu kemudian mampu menjaga, tapi saya yakin Djarum Foundation bakal memaintain lapangan ini”.
Masuknya Djarum Foundation ke sepak bola Puteri juga dinilainya sangat positif, karena sudah terbukti kiprahnya dalam pengembangan bulu tangkis dari nol sampai di tingkat tingkat dunia. “Kontinyuitas dan dukungan finansialnya juga sangat luar biasa”.
Timo optimistis dengan dukungan Djarum Foundation, sepak bola Puteri akan memiliki prestasi besar. Namun demikian ia menyarankan ada pihak pihak lain, tidak hanya Djarum, yang ikut terlibat dalam pengembangan sepak bola puteri ini.
Secara terpisah, Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, mengatakan penyelenggaraan MilkLife Soccer Challenge sejalan dengan upaya menumbuhkan minat dan mengasah bakat para siswi agar lebih mencintai sepak bola putri.
“Tentunya kami berharap, melalui turnamen ini dapat lahir bibit-bibit yang memiliki bakat mumpuni yang kelak bisa berjuang bagi Indonesia di panggung dunia. Di samping itu juga semoga turnamen ini membantu roda ekosistem agar para stakeholder sepak bola bersama-sama bergerak memajukan sepak bola putri di Indonesia,” kata Yoppy. (BP)
Berikut adalah pemenang pertandingan final U12 dan U10 Milklife Soccer Challenge: