Pengurus Kota PBSI Semarang bekerja sama dengan Perumahan Graha Padma menggelar turnamen bulutangkis atau badminton bertajuk Kejuaraan Bulutangkis Kota Semarang Graha Padma Cup 2023.
Sekitar 20-an klub di Semarang ambil bagian dalam turnamen yang diselenggarakan di lapangan badminton the Club Perumahan Graha Padma pada 4 – 9 September 2023. PB Arista Semarang menjadi juara umum dalam Kejuaraan ini, dengan meraih 5 medali emas, 6 perak dan 10 perunggu.
Ketua Panitia Masrokhan mengungkapkan, kejuaraan tingkat kota ini merupakan program tahunan, dan yang pertama kali diselenggarakan di Graha Padma. Dari PBSI setiap tahun minimal ada tiga kejuaraan. Sementara pihak swasta juga kerap mengadakan kejuaraan bulutangkis.
Tujuan diadakannya kejuaraan adalah untuk mewadahi atlet-atlet yang ada di Semarang khususnya. “Biar bibit-bibit baru punya kompetisi dan kita tahu perkembangannya seperti apa. Kita tahu selain badminton semakin memasyarakat, pemerintah juga merangsang dengan membangun gedung-gedung baru yang multi fungsi. Intinya kita mewadahi untuk regenerasi”.
Atas penyelenggaraan di lingkungan Perumahan Graha Padma, Masrokhan mengapresiasi sekali terhadap fasilitas yang disediakan.
Harapan ke depan, untuk atlet atlet badminton Semarang khususnya, semoga bisa dibuatkan semacam pelatda. “Ke depannya setelah kita mendapatkan atlet-atlet yang potensial, maka supaya tidak keluar Semarang, maka perlu ada pembinaan yang maksimal”.
Dengan demikian, baik atlet maupun orang tua merasa nyaman, karena bisa bersaing dengan kondisi yang ada di Semarang. Ia melihat bahwa porsi latihan belum maksimal dan belum mengarah ke pusdiklat. “Kalau ada pusdiklat, anak-anak bisa latihan sehari dua kali dan ada tempat untuk pertandingan. Sekarang Semarang belum ada”.
Ia berharap jika nantinya ada, maka pihak pihak seperti Graha Padma bisa memfasilitasi karena tempatnya yang memadai. ” Sekarang ini yang remaja, kalau mau lebih maju harus ke luar kota Semarang”, tutur Masrokhan yang juga bendahara umum PBSI Semarang.
Untuk penyelenggaraan kejurkot ini ia melihat bahwa kegiatan ini lebih mudah dilaksanakan dengan dukungan banyak pihak. Event yang digelar selain terselenggara dengan baik juga bagus dari sisi kualitas, karena ada tolok ukurnya.
Dijelaskan, di Semarang yang aktif ada sekitar 28 klub bulutangkis. Sementara yang berpartisipasi dalam kejurkot kali ini sekitar 20 klub. PBSI Kota Semarang selalu berkoordinasi dengan klub klub dan membahas kesulitan-kesulitan apa yang dihadapi.
“Memang untuk mencari bibit-bibit pebulutangkis itu tidak mudah, terutama terhalang masalah ekonomi. Namun demikian PBSI terus berupaya, salah satunya dengan menggelar turnamen semacam ini untuk mencari potensi anak-anak”.
Layak Pertandingan
Sekum Pengkot PBSI Semarang Rudy Darmawan (PB Tugu Muda) mengatakan, ini yang pertama kalinya Kejuaraan resmi bulutangkis Kota Semarang yang diselenggarakan di Graha Padma, karena semua fasilitas sudah diperbaiki dengan sangat bagus. “Sangat layak sebagai tempat untuk pertandingan”.
Kejurkot ini adalah yang kedua, dan yang pertama sebelumnya diselenggarakan di GOR Unnes. “Nanti Oktober juga akan diselenggarakan kejurprov di Graha Padma lagi. Jadi diminta semua klub yang ada di Jawa Tengah bisa ikut mewakili daerahnya masing-masing”. (Baca liputannya: Kompetisi Atlet-atlet Muda Menuju Indonesia Emas 2024).
Nantinya juga akan diselenggarakan Kejuaraan Atlas Thomas Cup. Selain itu dari pihak-pihak swasta juga membuat kejuaraan, seperti Kejuaraan Piala Rektor di USM. “Ini semua jadi persiapan Semarang untuk bidding menuju Porprov 2026”.
Menurutnya, finalis kejurkot ini nantinya akan diberangkatkan ke kejurprov. Seleksi seleksi kemudian untuk mengirim pemain ke diklat, dan pada akhirnya baru seleksi nasional. “Pelatnas nantinya akan mengambil dari klub-klub badminton yang besar”.
Mengomentari gedung untuk turnamen ini, Rudy menganggap sudah baik. ” Kita tahu Graha Padma ini di belakangnya adalah grup Djarum, sehingga lapangannya sudah sangat standar, karpetnya bagus, penataannya bagus”.
Fisik dan Mental
Sementara menurut Koordinator Pembibitan, Iptek dan Tenaga Keolahragaan Dispora Kota Yorga Singgara, event atau kejuaraan apa pun merupakan sebuah rantai pembinaan olahraga. “Mana mungkin ada pelatihan yang ujungnya bukan sebuah pertandingan. Dalam pertandingan, mereka bisa melatih fisiknya dan juga mentalnya. Sebuah pertandingan bisa jadi sarana untuk membentuk jati diri”.
Oleh karena itu dirinya memberikan apresiasi kepada panitia dan PBSI Pengkot Semarang yang memfasilitasi kejuaraan bulutangkis tingkat Kota Semarang ini. “Sebuah pembinaan memang harus dilaksanakan secara terencana dan terstruktur, sehingga kejuaraan itu dari induk organisasi bulutangkis itu perlu membuat sebuah rencana dalam setahun akan mengadakan berapa kejuaraan”.
Dispora itu memang menaungi banyak cabang olahraga, namun Dispora juga memiliki banyak keterbatasan. Apalagi kita juga memiliki KONI, sehingga banyak anggaran yang disalurkan ke lembaga ini.
“Ada sekitar 50-an lebih cabang olahraga yang memperoleh bantuan hibah yang lewat KONI. Jadi kalau kami jarang mengadakan event, karena sebagian besar dana dialokasikan ke sana. Harapan kami pembinaannya bisa bagus”, ucapnya.
Dalam kesempatan itu ia mengungkapkan bahwa KONI Semarang baru saja memperoleh predikat juara umum 1 Porprov Jawa Tengah. Perolehan medali meningkat jauh, karena dalam kepengurusan periode sekarang dilakukan Program Semarang Emas (PSE), yakni program pelatihan intensif sejak awal bulan hingga akhir bulan sesuai anggaran yang dikelola KONI Semarang. “Juara satu ini meraih 183 emas”.
Belum Optimal
Sementara itu Manajer Marketing PT GPI Nurwindhia mengungkapkan mengapa penyelenggaraan Kejurkot di Perumahan Graha Padma. Ia mengatakan, suatu saat tim dari Graha Padma berkunjung ke PT Djarum, salah satunya adalah ke GOR Djarum.
“Di sana kita melihat latihan para atlet, fasilitas yang ada, dan juga berkesempatan berbincang dengan Pak Basri Jusuf, salah satu pelatih di PB Djarum sekaligus Ketua Pengprov PBSI Jateng. Beliau memberi banyak masukan dan juga meninjau ke lokasi lapangan badminton Graha Padma”.
Selama ini lapangan badminton di Graha Padma belum termanfaatkan secara optimal. Basri kemudian memberikan advis-advisnya dan memberikan kesempatan untuk mempublikasikan fasilitas lapangan badminton Graha Padma ini melalui PBSI provinsi dan kota.
Basri kemudian juga menginformasikan kepada Pengkot, sehingga terselenggara Kejurkot Bulutangkis Graha Padma Cup 2023. Menurut Nur, event ini juga menjadi sarana evaluasi setelah renovasi lapangan badminton yang ada di Graha Padma.
“Kami memiliki empat lapangan yang saat itu masih menggunakan parket. Atas saran Pak Basri, kemudian diganti dengan karpet. Kemudian warna dinding juga diubah, pencahayaan, fasilitas kursi tribun juga dilengkapi. Ini supaya lapangan ini tidak hanya sebagai tempat latihan, namun bisa meningkat menjadi tempat pertandingan “.
Dengan adanya tribun ini, penonton, ofisial dan terutama para orang tua bisa didekatkan ketika anak anak mereka bertanding. “Dengan evaluasi ini, kita bisa menyiapkan lapangan untuk kejuaraan-kejuaraan selanjutnya. Misal dengan Pengprov PBSI Jateng lalu mengadakan kejurprov”.
Menyambut kejurprov, lapangan kemudian ditambah enam lagi dengan memakai dua lapangan tenis di gedung dekat lapangan badminton.
Graha Padma menyediakan diri untuk menjadi venue berbagai kejuaraan karena merupakan sister company dari Djarum, yang melahirkan atlet atlet andal bulutangkis. Kedua, sebagai sister company, menurut Nur, Graha Padma hendak mengoptimalkan fasilitas lapangan yang ada di Graha Padma, terutama di bulutangkis.
Ketiga, fasilitas lapangan ini menjadi alat promosi yang efektif. Konsumen tidak hanya ke Graha Padma untuk membeli rumah, tetapi juga banyak aktivitas dan banyak fasilitas yang bisa dimanfaatkan oleh setiap konsumen.
Menurut Nur, Pengkot PBSI Semarang sangat mengapresiasi kerja sama ini. “Melalui Kejurkot ini kami bersinergi untuk menjadikan atlet-atlet badminton berasal dari Kota Semarang”. (BP)