PT Graha Padma Internusa baru-baru ini menyelenggarakan Sayembara Ide Desain Gerbang dan Koridor Jalan Perumahan Graha Padma Semarang. Lomba ini disambut antusias kalangan arsitek.
Dari 53 karya yang masuk, pada akhirnya terpilih lima nominasi finalis yang kemudian melakukan presentasi di hadapan para juri. Juri terdiri dari Rida Sobana, yang merupakan Direktur DP Architects Singapura, dan Ardzuna Sinaga, Direktur Master Planning/Founding Partner Urban+. Sementara dari internal adalah Albertus Haryanto, Asisten Direktur Utama PT Graha Padma Internusa.
Finalis pertama menyajikan tema “Halo Padma”, yang mengisyaratkan sapaan dari Perumahan Graha Padma. Branding padma yang dimaksudkan adalah segala ragam desain yang berhubungan dengan lansekap secara umum dan bunga teratai sebagai tema utamanya.
Para juri menilai desain masih fleksibel dan mempertahankan pohon-pohon yang sudah tumbuh di boulevard.
Finalis kedua mengambil tema Padma Oasi, yang menunjukkan perumahan ini menjadi semacam oasis di perkotaan yang sering macet. Sehingga dari luar, ketika masuk ke perumahan terasa terfilterasi. Oleh juri Rida Sobana dinilai desain tim ini sangat sensitif terhadap person atau pedestrian.
Finalis ketiga membawakan tema The Golden Knot, yang dimaksudkan sebagai kawasan yang compact, mewah, serta pas dengan lingkungan.
Sementara finalis keempat dengan tema Venetian Charm, dengan desain yang mengambil tema situasi Kota Semarang yang merupakan kota pesisir, perbukitan, dan memiliki kota lama.
Terakhir, finalis kelima menyajikan tema Urvoture (Urban, Environmental, Acupuncture). Idenya adalah fokus dalam meningkatkan citra kawasan dan lingkungan dengan menggabungkan empat environmental berbeda, yakni jungle, savanah, oasis, dan wetland.
Di sela rapat dewan juri untuk menentukan pemenang, Direktur Utama PT Graha Padma Internusa Hendro Setyadji menyambangi para peserta. Ia mengucapkan terima kasih kepada para peserta yang sudah berpartisipasi dalam lomba ini.
Ia mengungkapkan bahwa Perumahan Graha Padma berdiri sejak tahun 1996 di bawah pengembang PT Graha Padma Internusa. Hendro kemudian menjelaskan pembangunan dari awal perumahan, yang lokasinya semula adalah pertambakan, tumbuh berkembang menjadi kawasan perumahan yang strategis, nyaman dan bernilai investasi semakin tinggi.
Melihat hasil rancangan para peserta, ia menjelaskan bahwa bunga padma berbeda dari teratai. Ciri utama padma adalah daunnya di atas permukaan air, sementara daun teratai berada di permukaan air. Bunganya juga berbeda. Sehingga jika itu dijadikan ciri-ciri bangunan, maka akan berbeda.
Dalam kesempatan itu Hendro menjelaskan bahwa lomba tidak dimaksudkan untuk merancang kawasan baru. “Namun untuk mendapatkan ide rancangan segar yang bisa diterapkan untuk mendukung dan mempercantik kawasan Graha Padma”.
Para Pemenang
Setelah rapat dewan juri, maka disepakati para pemenangnya. Ketua IAI Jateng Resza Riskiyanto mengumumkan hasil penjurian Sayembara Ide Desain Gerbang dan Koridor Jalan Perumahan Graha Padma Semarang ini.
Keluar sebagai pemenang pertama adalah tim yang dipimpin Harly Valiant dengan tema The Golden Knot, yang meraih skor penilaian juri 792. Di posisi kedua adalah tim Edward Kurniawan dengan tema Halo Padma, meraih skor 715.
Di tempat ketiga adalah tim yang diketuai Melania Lidwina P dengan skor 684. Mereka mengambil tema Urvoture atau Urban, Environmental, Acupuncture.
Kedua peserta lain meraih juara harapan. Mereka adalah tim Delinda Aramita (skor 683) dan tim Dzulfikar Ali (skor 649).
Harly merasa kaget dirinya meraih juara satu. Semula dia hanya mencoba karena melihat ada potensi. Ternyata yang terjadi di luar ekspektasinya sebagai arsitek, karena ternyata ada tiga urban design dalam penataan koridor jalan ini.
“Saya kemudian pelajari Graha Padma itu seperti apa. Dan seperti Pak Hendro bilang, Graha Padma sudah berdiri 30-an tahun, dan sebenarnya sudah tidak butuh apa-apa. Sehingga pertanyaannya, apa yang bisa saya lakukan? “.
Ia kemudian mengajukan rancangan untuk memperbaiki apa yang perlu diperbaiki. ” Jadi tidak perlu membuat desain yang hebat dan bagus, dan menyaingi desain-desain yang sudah ada”. (BP)