Warungnya berwarna merah, itulah sebabnya warung kikil itu disebut Nasi Kikil Warung Abang. Warung yang berlokasi di Jalan KH Hasyim Asyari, Diwek, Jombang, Jawa Timur, itu ternyata juga menjadi kesukaan Gus Dur.
Itulah sebabnya di warung tersebut juga dipasang juga banner “Nasi Kikil Kesukaan Gus Dur”. Di dalam warung terpasang foto tokoh-tokoh yang pernah mampir ke warung ini di dinding.

Mulai dari Presiden keempat RI KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Putri Gus Dur Yeni Wahid, pengacara Hotman Paris, musisi Ahmad Dhani, dan sejumlah tokoh lainnya.
“Kalau semua dipasang, gak cukup tempatnya… “, kata pemilik Warung Abang, Siti Munazilah, kepada Tim Padmanews, yang mampir untuk mencicipi nasi kikil.
Nazilah menceritakan, yang pertama membuka warung adalah neneknya, diperkirakan sebelum Kemerdekaan RI. Nenek masih melayani hingga tahun 1993. Kemudian posisinya digantikan oleh ibunya Nazilah dari tahun 1993 hingga tahun 2017.
Sejak itu digantikan oleh Nazilah dan adik-adiknya. Nazilah yang merupakan anak nomor dua dari lima bersaudara mendapat giliran melayani jam 15.00 hingga 19.30. Setelah itu hingga makanan habis diteruskan oleh adik-adik.
Soal nama, yang memberi nama Nasi Kikil Kesukaan Gus Dur adalah santri dari Pondok Pesantren Tebu Ireng. “Kalau dulu sebenarnya namanya Warung Abang saja. Kata Gus Dur, namanya gak usah diganti-ganti, biar diingat sama orang”.
Di intern mereka sendiri, adik-adik tidak mau kalau harus membuka cabang di tempat lain. Mereka lebih senang kerja bareng di tempat warung yang sekarang.
Makin Banyak
Nazilah mengungkapkan sekarang ini memang semakin banyak warung kikil. “Kalau dulu cuma tiga, yakni disini, Bu Sumilir dan Bu Tandur. Tapi yang paling awal adalah warung kami, dulu namanya cuma Warung Cak Man (nama ayahnya, red) “, tuturnya.
Lalu kemudian karena cat warungnya merah, Gus Dur memberi nama Warung Abang. ” Kata Gus Dur biar gampang titenane”. Ditambahkan, Gus Dur sudah jadi langganan sejak sebelum jadi Presiden hingga setelah lengser. “Bahkan kalau tidak salah tiga hari sebelum seda itu Gus Dur masih mampir sini”.


Disebutkan, Gus Dur kalau makan kikil suka yang ada tulang-tulangnya. Sementara semua lauk dedagingan beliau semua suka.
Nazilah mengatakan, tiap hari masak kikil sekitar 15 kg. “Tidak terlalu banyak, kami hanya masak satu pasang atau empat kaki sapi. Kami campur dengan lodeh pepaya. Tetapi kalau pas ada nangka muda atau rebung ya kami pakai itu”.
Masak kikilnya sendiri direbus dari jam 7 pagi hingga jam 11 siang. ” Kalau pengin cepat empuk biasanya kami perbanyak garam “. Selain sayur kikil, lauk lain juga tersedia, yakni empal, paru, lidah, limpa, otak, babat, dan kikil goreng.
Sayur lodeh pepaya yang kami makan terasa gurih, sementara kikilnya juga empuk. Jika ingin merasakan nasi sayur kikil plus empal atau yang lain cukup mengeluarkan duit Rp 18 ribu saja. (BP)