8 October 2024
Home / Education / Yayasan Karangturi Hadirkan Dua Patung Tokoh Pendidikan Karakter

Yayasan Karangturi Hadirkan Dua Patung Tokoh Pendidikan Karakter

Keberagaman budaya tampak dalam parade peringatan Cap Go Meh yang digelar oleh Yayasan Nasional Karangturi Semarang beralamat di Perumahan Graha Padma Semarang, Jumat, (1/3/2019) lalu. Parade yang melibatkan seluruh siswa mulai dari TK, SD hingga SMA Karangturi tersebut mengundang berbagai lapisan masyarakat sekitar untuk menonton, khususnya para orang tua siswa. Parade dimulai dari halaman The House menuju Yayasan Sekolah Nasional Karangturi.

Dimulai pukul 16.00 WIB, event yang digelar dua tahun sekali oleh Yayasan tersebut, begitu meriah. Hal ini terlihat saat rombongan drumband mengawali di barisan pertama dengan memimpin parade. Dilanjutkan barisan oleh para siswa TK maupun SD dengan kompak mengenakan topeng hewan babi karena tahun ini merupakan tahun babi. Tidak hanya itu, menariknya lagi dalam kegiatan yang ditemakan “Akulturasi Budaya Menyatukan Bangsa” para peserta mengunakan kostum dengan berbagai macam karakter. Salah satunya yang mencolok adalah karakter yang ada di film Kera Sakti dan tokoh wayang Jawa yakni Rama Shinta dan pasangan berbaju Cheongsam  dan lainnya.

Ketua Pengurus Yayasan Sekolah Nasional Karangturi Harjanto Halim mengatakan, acara tersebut utamanya adalah makan bareng lontong Cap Go Meh bersama-sama. Selain itu yang tidak kalah penting lagi dalam acara ini yakni meresmikan dua patung tokoh pendidikan KH Dewantoro dan Confucius di halaman sekolah.

”Kenapa hal ini diperlukan? karena dunia pendidikan sekarang ini butuh sosok untuk menguatkan pendidikan yang baik. Zaman boleh modern tetapi yang paling penting adalah karakter. Karakter inilah yang harus ditanamkan dan dibangun oleh anak-anak sekarang ini,” jelasnya.

Sehingga, lanjut dia, hadirnya dua tokoh pendidikan ini tidak hanya menjadi filosof tetapi bisa memberikan motivasi bagi semua orang serta mengingatkan pentingnya nilai-nilai pendidikan khususnya pendidikan karakter. Disinggung terkait cara terus merawat keberagaman di Indonesia, menurut Halim adalah meletakkan persatuan di atas perbedaan. “Persatuan harus diletakkan di atas perbedaan. Jika perbedaan dibesar-besarkan maka sifat-sifat antitoleransi akan terus ada,” ujarnya. Ia menilai, pendidikan keberagaman adalah hal penting diajarkan saat ini. Pasalnya dalam sebuah hubungan harmonis, akan ada sinergitas antarkelompok di Indonesia.

Sementara itu Kepala Dinas Pendidikan Kota Semarang Gunawan Saptogiri yang mewakili Walikota Semarang Hendrar Prihadi dalam sambutanya menyambut positif terutama hadirnya dua patung tokoh pendidikan Indonesia yang diletakkan di sekolah. “Berbicara Karangturi, kami rasa sudah luar biasa. Berbicara prestasi juga sudah sampai internasional,” ungkapnya. Acara peringatan Cap Go Meh di Yayasan Sekolah Nasional Karangturi ditutup dengan pertunjukan barongsai dan penyalaan kembang api dan sebelumnya juga ditampilan dance dan bakat minat siswa di panggung utama serta makan bareng lontong cap go meh bersama para tamu undangan. (Ari)

About Eddy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *