Perumahan Graha Padma baru-baru ini menyelenggarakan Padma Piazza Tenant and Customer Gathering. Kegiatan ini diikuti oleh peserta yang merupakan calon tenant di Padma Piazza dan juga nasabah BCA.
Dalam kesempatan itu General Manager Padma Piazza, Hisyam Rosyadi menjelaskan, Graha Padma memiliki area 150 ha yang sudah terdevelope. Perumahan Graha Padma, mal Padma Piazza, dan ruko Padma Centro ada di lokasi ini. Nantinya ada dua fase mega proyek lagi yang akan dikembangkan.
Berikutnya untuk fase kedua akan dikembangkan central business district (CBD), kemudian ketiga adalah Perumahan Graha Padma II. “Jadi nantinya total area kurang lebih 400 ha. Mungkin belum yang terbesar di Semarang, tetapi relatif cukup besar”.
Lokasi Padma Piazza ada di tengah-tengah perumahan saat ini. Dengan banyak pohon yang cukup rindang menjadi nilai plus lokasi itu, terutama karena hawa Kota Semarang yang cukup panas. Selain itu juga untuk mengurangi efek polusi.
Padma Piazza dibagi menjadi tiga fase. Fase pertama adalah pembuatan bangunan utama. Fase selanjutnya adalah pembenahan lingkungan, di antaranya adalah pembangunan jogging track, mini zoo dan lain-lain.
Di dalam Padma Piazza sendiri akan ada supermarket dimana Farmers Market akan masuk dengan konsep baru. Kemudian karena berbicara tentang kuliner, nantinya akan ada kafe, restoran, dan juga retail. “Kami rencanakan juga ada pet cafe, sehingga pengunjung bisa membawa hewan piaraan”.
Tipe tenant nantinya akan ada tiga kategori, yang pertama tipe unit, dengan luasan standar tertentu. Kemudian tipe island yang berada di tengah. Lalu juga ada tenant untuk UMKM. “Dengan dua lantai, jumlah tenant sekitar 40 tenant”.
Secara terpisah, kepada Padma news, Hisyam mengungkapkan untuk acara perdana tenant and customer gathering ini pihaknya cukup surprised, karena di awal memulai sebenarnya tidak berharap bisa mencapai target untuk jumlah peserta sebanyak ini.
“Kami akan mengadakan acara yang sama lagi, karena masih ada puluhan yang waiting list untuk ikut acara ini, yang tidak bisa tertampung di acara pertama. Jadi kami akan buat sesi kedua untuk mendatangkan yang lain lagi, baik dari pembicara maupun peserta”.
Hisyam melihat acara pertama berlangsung dengan baik, karena ada timbal balik antara pengisi dan audiens. “Kami rasa audiens sendiri sudah menanti-nanti, terlihat dari jumlah pertanyaan, terutama kaitannya dengan Padma Piazza dan proyek-proyek lain”.
Tidak berhenti pada acara temu audiens yang lebih berisi penjelasan tentang konsep dan proyek di Graha Padma, nantinya akan ditindaklanjuti dari data base yang sudah masuk. “Di situ proses yang krusial, karena ada dealing dengan tenant yang akan ikut ke Padma Piazza atau mau beli ruko di Padma Centro”.
Setidaknya tahun 2024 sudah tambah lagi commited tenant yang bergabung. “Sekarang ini sekitar 60 persen dari luasan sewa itu sudah ada yang masuk, namun didominasi tenant besar seperti Farmers Market, Antarakata Coffee, Imperial Kitchen sehingga persentase ruang sewa cepat naik. Jadi kami masih harus nambah jumlah tenant untuk Island ataupun street food”, tuturnya.
Jika sudah sampai kurang lebih 70 persen tersewa, maka baru akan dilakukan soft opening.
Hisyam menegaskan bahwa konsep dan desain Padma Piazza beda dengan mal konvensional yang bangunan dan isinya hampir sama. “Padma Piazza akan beda dalam bentuk dan vibesnya. Pengunjung seakan tidak masuk mal, karena banyak pohon, udara juga segar, ruang terbuka dengan kafe-kafenya. Itu jadi satu nilai plus bagi para tenant untuk join”.

Mal yang terlalu besar, menurutnya, bisa saja tidak terlalu merata trafik pengunjungnya, karena bisa saja lantai satu dan dua ramai, tapi lantai tiga tidak. Oleh karena itu Padma Piazza hanya dengan dua lantai dengan harapan komposisinya komplet dan compact yang memang dicari orang.
Apalagi pembangunan Padma Piazza nanti juga disertai dengan pembangunan Padma Centro, dan juga pembenahan lagi area the Club. “Jadi yang kita bicarakan ini bukan hanya soal Padma Piazza, namun sudah one stop service. Bagi tenant tentu menguntungkan, karena experience-nya bagi pengunjung bukan hanya satu, tapi banyak”.
Dalam presentasinya, Assistant Director PT GPI Albertus Haryanto menjelaskan tentang integrasi pembenahan kawasan Perumahan Graha Padma, dari pintu gerbang hingga di area Padma Piazza dan juga ruko Padma Centro.
Gerbang utama akan ditata kembali. Sebelumnya sudah ada kegiatan lomba desain gerbang Perumahan Graha Padma, bekerja sama dengan Ikatan Arsitektur Indonesia (IAI) Jateng.
Mengenai ruko Padma Centro dijelaskannya, tersedia 32 ruko dengan berbagai tipe. Di lantai dua ruko terdapat balkon selebar 4 meter. “Ada akses langsung dari bawah, sehingga tidak perlu masuk ruko di lantai satu. Biasanya lantai dua hanya untuk gudang. Dengan diberi akses sendiri, pemilik ruko bisa menyewakan kepada pihak lain”.
Sementara ketika membuka acara, Marketing Manager PT Graha Padma Internusa Nurwindhia Buntario mengharapkan kehadiran Padma Piazza bisa menjadi tempat peluang usaha yang menjanjikan. Selain itu kehadirannya juga bisa melengkapi sarana dan prasarana di Kota Semarang yang semakin bertumbuh.


Kepada para peserta ia menyampaikan bahwa Graha Padma memberi kesempatan kepada mereka untuk mengembangkan usaha atau membuka usaha baru di kawasan Semarang Barat.
“Dengan dibukanya usaha usaha baru di Semarang Barat ini Kota Semarang akan menjadi lebih lengkap, maju, dan lebih hidup”, tuturnya.
Sebelum presentasi dari pihak Graha Padma, ada dua pembicara tamu yang menyampaikan mengenai peluang usaha dan retail updated. Yang pertama adalah Hiu Kurniawan Saputra, Chief of Strategic Planning & New Business Development Ranch Market (PT Supra Boga Lestari Tbk) beserta asistennya Nicholas Dwika. Kemudian kedua adalah Pietra Sarosa, Committee Asosiasi Franchise Indonesia (AFI). (BP)