16 September 2024
Home / Food Story / Es Buah Manggala yang Melegenda

Es Buah Manggala yang Melegenda

Bukan hal mudah menjaga stabilitas yang sama, tapi juga tidak mustahil. Istana Es Buah Manggala merupakan satu dari sekian banyak tempat legenda kuliner yang bisa membuktikan diri. Inilah alasan mengapa Istana Es Buah Manggala selalu ramai dikunjungi pembeli.

Tak lekang dimakan oleh waktu. Itulah kelezatan es buah Manggala yang mampu mempertahankan kualitas rasa dari masa ke masa. Melewati kurun 16 tahun, konsistensi cita rasa es buah Manggala memang tak berubah, bahkan semakin meningkat.

Harianto Sugeng Santoso, pemilik Istana Es Buah Manggala, mengawali usaha es buahnya pada 18 April 2004. Kali pertama, ia merintis di Jl Mayjend Sutoyo No 947. Saat itu, Pak Hauw, begitu sapaan akrabnya, mengandalkan es buah sebagai menu utama dan chinese food.

“Saya memulai usaha ini benar-benar dari nol, berpindah-pindah tempat, dan saat itu menjual es buah sebagai menu utama. Resep racikan saya buat sendiri, hasil dari eksperimen setelah melalui berbagai proses. Tak mengecewakan, es buah saya ternyata banyak disuka. Mereka cocok dengan rasanya. Para pelanggan pun terus bertambah hingga sekarang,” kenang Hauw memulai cerita awal mula mendirikan Istana Es Buah Manggala.

Mengalami pasang-surut dalam berwirausaha, pada 2011 Hauw berpindah lokasi di Festival Food Manggala Jl Gajah Mada No 119 (sekarang Hotel Tentrem). Kurang lebih empat tahun ia bergabung di sana. Dari tempat itu pula awal mula cikal bakal nama Manggala  digunakan oleh Hauw, hingga akhirnya melekat sampai saat ini. Sebelumnya, Istana Es Buah Pak Hauw tak ada nama Manggala. 

“Saran dari salah satu teman, mesti pakai nama Manggala agar banyak yang suka. Dan memang benar, nama Manggala membantu mendongkrak penjualan es buah saya,” ujarnya sambil tertawa.

Pada saat yang sama pula, Hauw terus menambah varian produknya. Jadi, pelanggan yang menyambangi “istananya” tak sekadar menikmati es buah, tetapi bisa sekaligus bersantap berbagai jenis masakan hasil olahan resep keluarga.  

Kala bergabung di Festival Food Manggala, Hauw sempat membuka cabang di Jl Gajah Mada No 78-80 (samping Gereja Bethani) pada 2012. Setelah tidak di Festival Food Manggala, Hauw bersama keluarga fokus mengelola penuh cabangnya di Pujasera Gajah Mada hingga Juni 2020.

Istana Es Buah Manggala memang hampir tak pernah sepi oleh pembeli. Bahkan sejak berpindah di Ruko Blok B6-15 Perumahan Graha Padma Semarang pada 20 Agustus 2020 lalu, jumlah pelanggan Istana Es Buah Manggala semakin meningkat tajam. Belum sempat menyebarkan brosur saja, sudah banyak permintaan pesan antar di lingkungan Graha Padma dan sekitarnya.

Keistimewaan es buah racikan Hauw yang disukai oleh berbagai kalangan ini, karena kepiawaiannya mengombinasikan berbagai jenis buah-buahan. Ia kemudian meramunya secara khusus dengan sirup, jelly, dan banyak lagi, hingga menghasilkan cita rasa unik. Manisnya sangat pas, segar tapi ada sedikit gurih, dan buahnya begitu padat terasa. Keistimewaan lain, semua es yang dibuat menggunakan gula rendah kalori.

Ada banyak pilihan es buah yang diunggulkan, seperti Es Istana Manggala, Es Teler Durian, Es Shang Hai, Es Blue Moon, Es Idaman, Es Manager, Es Putri Salju, Es King Queen, dan masih banyak lagi.

Pada deretan makanan, dibantu sang istri dan keempat anaknya, Hauw memasak sendiri semua menu yang disajikan. Istri dan anak-anak Hauw memang jago dalam hal masak memasak. Mereka belajar dari pengalaman, lalu bereksperimen sendiri mengolah makanan. Tidak ada yang belajar khusus memasak, semuanya otodidak.

Hasilnya, banyak yang cocok dan menyukai rasanya. Salah satunya menu nasi goreng kambing. Porsinya begitu pas dan bumbunya sangat terasa di lidah. Menurut Hauw, bahan utamanya rempah-rempah, seperti kapulaga, jintan hitam, ketumbar, dan serbuk kunyit bunga lawang. Bumbu-bumbu ini yang membuat cita rasa nasi goreng kambing serasa nasi mandhi, masakan nasi Arab yang sangat terkenal di Yaman, Maroko, Oman, Syria, Turki, dan tentunya Arab Saudi.

Selain Nasi Goreng Kambing, kelezatan Fu Yung Hai yang renyah di luar dan lembut di dalam saat digigit, membuat ketagihan penikmatnya. Aromanya sangat menggoda, rasanya gurih, dengan perpaduan pas antara asin, sedikit manis disertai taburan saus tomat di atasnya. 

“Semua menu di sini khusus pilihan pelanggan,  baik minuman maupun makanan. Seluruhnya sudah melewati seleksi alam dan sudah pasti recommended. Karena menu-menu yang kurang laku, langsung kami keluarkan dari daftar,” jelas pria kelahiran Semarang tahun 1961.

Selain kedua menu tersebut, masih banyak masakan lain yang diandalkan, seperti tahu gimbal, rujak cingur Surabaya, ayam betutu, macam-macam bakmi/bihun, sea food, sayur, dan snack ringan seperti mendoan dan tahu petis. Soal harga, jangan khawatir. Karena menu-menu yang dibandrol sangat terjangkau. 

Bagi Hauw, saat pandemi ini tak membuatnya risau. Ia mengaku justru masa-masa sekarang waktunya untuk mencari dan menambah pelanggan. Diawali dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan, Istana Es Buah Manggala sungguh-sungguh dalam menjaga kebersihan.

“Kalau tempat bersih, pelayanan baik, servis bagus, dan yang utama masakannya enak, maka akan menarik perhatian pelanggan,” ujarnya.

Dan benar saja, ruangan dan segala macam yang semuanya serbabersih menjadi daya tarik tersendiri bagi pelanggan untuk datang ke istana yang buka setiap hari mulai pukul 08.00-21.00 ini.

Apalagi setelah Istana Es Buah Manggala viral di linimasa perkulineran. Banyak pengunjung dari luar kota seperti Jakarta, Surabaya, Kudus, Pati, dan Jogja saat berkunjung ke Kota Semarang, menyempatkan khusus datang ke Manggala untuk menikmati menu-menu yang ditawarkan.

Atas pencapaian yang sudah didapatkan itu, pada 2021 ini Hauw berencana menyerahkan sepenuhnya Istana Es Buah Manggala ini kepada anak-anak. Ia ingin anak-anaknya bisa mengelola secara mandiri, memiliki usaha sendiri, dan terus belajar mengembangkan bisnis kulinernya.

Hauw berharap anak-anaknya semakin maju, terus berinovasi, dan mengasah jiwa kewirausahaannya. Selanjutnya, Hauw dan istri akan mencari lokasi lain sebagai tempat usaha barunya. Pesan Hauw, semua pekerjaan harus benar-benar ditekuni dengan hati. Harus semangat, jangan mudah putus asa. Karena setiap usaha harus ada kesungguhan hati dan semangat yang ekstra. Jangan mudah menyerah. Kalau menyerah pasti hilang kesempatannya.(sp)