Rumah tak sekadar sebuah bangunan untuk tempat tinggal. Rumah juga tempat untuk mengekspresikan jiwa. Kehangatan rumah akan membuat penghuni merasa aman (secured), dicintai, dan betah di rumah (homey). Rumah adalah tempat kita berteduh yang sekaligus memuaskan kebutuhan fisik dan psikologis, memenuhi kesehatan tubuh, pikiran, dan jiwa.
Tim Arsitek PT Graha Padma Internusa (PT GPI) yang digawangi Dandun Dwianantyo ST (Head of Architecture Division ) dibantu Annisa ST dan Dewi Meirina ST mengerti banget bagaimana menjabarkan pemahaman psikologis tentang rumah.
Dandun nampaknya paham betul bagaimana harus merancang sebuah rumah, sehingga calon konsumen langsung jatuh cinta saat melihat dari depan. Apalagi setelah memeriksa seluruh sudut ruangan, calon konsumen semakin mantab untuk segera memiliknya. ”Butuh enam bulan untuk merancang Cattleya,” kata Dandun.
Waktu setengah tahun itu digunakan Dandun cs untuk banyak hal. Antara lain analisa kontur tanah, memadupadankan letak bangunan dan fasilitas terbuka, memilih bahan bangunan, pemilihan warna bahan bangunan, pemilihan cat, brainstorming dengan tim pemasar dll hingga di-ACC pimpinan.
”Dalam penggarapannya pun harus perfect. Harus persis seperti gambar. Kalau ada yang tidak pas, langsung dibongkar dan diulang sehingga menjadi seperti gambar. Saya dan tim arsitek berharap Cattleya menjadi masterpeace di Cluster Taman Anggrek Perumahan Graha Padma Semarang Barat.”
Cattleya pun laris manis. Dijual dengan harga di kisaran Rp 4 miliar – Rp 5 miliar, Cattleya banyak digemari konsumen. Pembelinya kebanyakan kaum ekspatriat, kaum urban dan kalangan millenial. Mereka adalah para orang penting di lingkungan kerjanya atau sudah mapan di bisnisnya.
”Pemilik Cattleya adalah kaum millenial muda yang sudah mapan. Mereka biasanya dalam keseharian sangat sibuk. Baik suami atau suami-istri sama-sama berkarir. Punya anak dan pembantu. Semuanya sudah kami akomodasi dalam rumah Tipe Cattleya ini,” ujarnya.
Go Green, Hindari Material Kayu
Baiklah kita bedah ”isi” lantai pertama. Ternyata hanya ada sebuah ruang tamu dengan tempat tidur yang cukup untuk dua orang. Begitu masuk dari pintu utama yang terbuat dari material Unplasticized Poly Vinyl Chloride (UPVC) dicat motif kayu.
UPVC adalah sebuah material turunan dari plastik yang telah mengalami proses tertentu sehingga sifatnya yang lentur atau sifat plastiknya hilang. Hasil akhir dari material itu menjadi keras dan diaplikasikan ke banyak bidang industri, salah satunya menjadi building material seperti kusen, jendela dan pintu.
Di ruang tamu utama, para tetamu langsung disuguhi ”space” luas dan lega. Karena di atas ruang tamu utama sengaja dikosongkan hingga mentok sampai langit-langit lantai dua.
”Untuk tetamu seperti Pak Erte, Pak Erwe, Pak Lurah, kolega, dan teman kantor, cukup diterima di teras. Mau ngobrol 5-10 menit hingga 1-2 jam sudah cukup diakomodasi di teras yang kondisinya sudah dibuat nyaman.”
Adapun tetamu yang masuk kategori saudara dekat, tetangga dekat, kerabat, keluarga, keponakan, om tante, paman, kakak ipar, ayah ibu, pakde, budhe, ayah/ibu mertua, kakek dan nenek, bisa mengksplore di lantai pertama. Karena begitu masuk ke dalam rumah, para tetamu katagori keluarga dekat itu bisa langsung duduk di kursi ruang tamu utama.
Jika kurang nyaman bisa njagong sambil ngemil snek di meja makan yang besar atau ke living room, ndlosor di sofa dan di lantai yang sudah diberi karpet permadani wool nan empuk yang di depannya ada tv layar lebar lengkap dengan stick joy nirkabel (wireless).
”Tetamu keluarga bisa juga langsung menuju ke taman belakang. Di sana ada swimming pool (optional) seluas 3×8 m yang airnya selalu bersih karena sudah dipasang filter otomatis,” jelas arsitek alumnus Unika Soegijapranata Semarang itu.
Puas berenang bisa dilanjutkan pesta bakar-bakaran atau barbekyu di samping kolam renang. Lokasi barbekyu jika siang hari bisa disulap untuk tempat berjemur matahari dan kalau malam bisa dijadikan tempat tersyahdu untuk ngobrol dengan pasangan tercinta.
”Apalagi ditambah candle light dinner, suasananya menjadi semakin syahdu,” ujar Nurwindia Buntario, Manajer Pemasaran PT GPI.
Bagi tetamu dari kalangan keluarga, misalnya ayah ibu, mama, opa, nenek bisa memasak atau menyiapkan masakan kesukaan atau hasil pesan gofood dan grabfood sendiri di ruang kitchen dan pantry. Dikatakan pantry tapi ada kompor plus penghisap asap masakan/dapur, sehingga ruangan itu multiguna, pantry sekaligus kitchen (open kitchen).
Komitmen mendukung kampanye GoGreen bisa dibuktikan di seluruh ruangan yang ada di lantai pertama dan kedua. Tak ada material bangunan dari kayu di Cattleya. Banyak hal mengapa Dandun cs memilih material nonkayu. Alasannya antara lain harga nonkayu lebih kompetitif, minim perawatan dan awet, antirayap, tahan terhadap cuaca, lebih presisi karena hasil fabrikasi, dan mendukung GoGreen.
”Di lantai pertama Cattleya juga ada gudang tambahan di ruang bawah tangga. Luasnya 1,2×3 m. Fungsinya untuk menampung mainan anak-anak atau peranti rumah tangga yang lain, jika sudah tidak dipakai bisa disimpan di sana. Alhasil, rumah akan selalu terlihat rapi,” kata Dandun.
Barangkali banyak yang akan terkejut saat menginjak lantai dari living room menuju ke kolam renang. Karena lantainya terlihat persis terbuat dari material kayu.
”Hehehe…ini dari bahan fiber cement yang mirip papan kayu. Hanya kami cat untuk memberi kesan lantainya dari kayu. Itu untuk bahan imbangan saja kok, biasanya menuju ke kolam renang itu adalah papan-papan kayu.”
Paradoks, AntiCovid-19
Desain Tipe Cattleya (LB: 276/LT:300) bisa dikatakan paradoks dan antiCovid-19. Dikatakan paradoks karena Cattleya membalik kebiasaan. Kamar tidur utama dan anak-anak yang biasanya ada di lantai bawah (pertama) kemudian kamar tidur tamu dan pembantu ada di lantai atas, oleh Dandun cs kondisinya dibalik.
Kamar tidur utama dan dua kamar tidur anak-anak ada di lantai atas. ”Privasi keluarga pemilik rumah ini sangat terjaga. Akses ke lantai dua hanya satu, yakni tangga di dekat living room,” tegasnya.
Mengapa Cattleya rumah antiCovid-19. Sebab, rumah yang dibangun selama 12 bulan ini mengutamakan sirkulasi udara dan murah cahaya matahari meski hanya pantulan dari tembok bagian belakang.
”Sirkulasi udara di living room Cattleya ini bisa dikatakan jor-joran. Di bagian depan dan belakang living room ada tiga pasang lebar 240×80 cm vertikal. Angin dari depan ke belakang dan sebaliknya bebas keluar masuk tanpa penghalang.”
Tak hanya itu, di living room juga bermandikan cahaya matahari. Meski cahaya itu didapat dari tembok bagian belakang yang dicat dengan warna cerah. Pantulannya sampai ke living room sehingga siang hari tak perlu menyalakan lampu listrik PLN.
”Cattleya juga bisa disebut rumah anticovid-19 karena sirkulasi udara yang deras dan cenderung jor-joran serta cahaya yang demikian terang di siang hari. Maka virus tak bakal betah berlama-lama di dalam rumah,” tegasnya.
Split Level
Seluruh pimpinan dan anggota divisi di Graha Padma tentu harus memahami tagline ”Smart Choice in Modern Living”. Di mana, selain menciptakan hunian yang nyaman, lengkap dengan beragam fasilitas untuk kebutuhan rohani hingga ekonomi sosial, dekat dengan bandara dan pusat kota, tentu setiap divisi harus memiliki pola pikir out of the box.
Salah satu ide cemerlang dan out of the box adalah tipe Cattleya. Selain dibuat tinggi gagah, juga ada split level (lantai di antara lantai pertama dan kedua, atau 1,5 lantai) yang difungsikan untuk kamar tidur pembantu.
Dandun yang mengaku bergabung dengan PT GPI Maret 2005 itu menjelaskan split level di Tipe Cattleya ditempatkan di atas garasi.
”Untuk kamar pembantu. Satu kamar cukup untuk dua orang pembantu. Ada kamar mandi di luar dekat kamar tidur, di depan kamar mandi diberi spasi untuk mesin cuci, di depan kamar tidur ada lorong yang digunakan untuk menjemur pakaian yang belum sempat dimasukkan ke laundry dan sekaligus multi fungsi untuk tempat setrika.”
Di bagian depan lorong ada lubang angin 1×0,5 m. Sehingga angin dengan mudah masuk atau keluar dari lubang angin yang termasuk cukup lebar itu.
”Jatah kamar PRT biasanya ada di bagian belakang, dekat dengan pantry dan garasi. Dengan split level, sisa tanah di belakang menjadi lebih luas,” tandasnya.
Selain Cattleya, Taman Anggrek Modern Cluster Graha Padma, Semarang Barat juga menyediakan Tipe Disa (LB:98/LT 96), Eria (LB:130/LT:144), Thunia (LB:135/LT:162), Luisia (LB:149/LT:180), Vanda (LB:162/LT:200), dan Brassia (LB:198/LT:240). (Ali)