Para rama praja Keuskupan Agung Semarang menyelenggarakan kegiatan Hari Olah Raga Unio 2023 yang dipusatkan di Perumahan Graha Padma Semarang baru-baru ini.
Para rama terlihat sangat menikmati berbagai macam kegiatan olahraga yang digelar, di antaranya jalan sehat, bulutangkis, berenang, bersepeda, tenis, tenis meja, ngegym. Namun juga ada yang bermain PlayStation.
Usai dibuka dengan senam kesegaran jasmani bersama, mereka kemudian menuju venue masing-masing, yang kebetulan di The Club Perumahan Graha Padma ini letaknya satu area. Jadi kegiatan para rama itu tidak terpencar-pencar lokasinya.
Ketua Panitia Hari Olah Raga (HOR) Unio 2023 Rm. Laurentius Dwi Agus Merdi Nugroho, Pr mengungkapkan, kegiatan para rama atau para pastor / imam pada tahun ini dan juga sebelumnya dipusatkan di Semarang. Hal ini setelah adanya pembicaraan dan evaluasi.
“Sehingga kami mengadakan kegiatan dalam rangka ulang tahun Unio Keuskupan Agung Semarang untuk para rama praja yang ke-68. Lalu dalam syukur ultah ini ada ungkapan istimewa dengan olahraga bersama dalam rangka membangun kebersamaan”.
Untuk tahun ini, pengurus dan panitia menawarkan kepada para rama supaya gayeng, regeng, dan tentrem. Gayeng dijabarkan sebagai penuh suka cita, atau bersama yang meriah.
Regeng itu artinya semakin erat, tanda bahwa seseorang satu sama lain semakin dekat, tidak ada jarak, tidak ada yang ditutup-tutupi, ataupun ada rasa sungkan.
Kemudian tercipta rasa tentrem atau ayem dalam hidup dan pelayanan para rama. “Tidak hanya menjadi rama-rama yang hanya bisa bicara tentang tentrem dan ayem, tetapi benar-benar menghidupi. Antara para rama satu pasturan, juga antar rama se-keuskupan mempunyai rasa saling tentrem. Menjadi bersahabat dan saling menguatkan dalam pelayanan”
Nah dalam tiga hal itulah Hari Olah Raga (HOR) Unio ditawarkan kepada para rama. Sejak pagi ada senam SKJ, lalu dilanjutkan dengan aneka cabang olahraga menurut kesenangan masing-masing.
“Cukup banyak rama yang hobi badminton”. Yang lainnya ada tenis, tenis meja, futsal, ada juga yang bersepeda, maupun jalan sehat. Sementara yang non-kompetitif ada berenang, ngegym, lalu ada yang olahraga mata dan pikiran untuk yang bermain PlayStation (PS).
Puncak acara intinya bersenang-senang membagikan hadiah juara untuk para pemenang. Juga ada pembagian doorprize, misal peserta jalan kaki yang paling lanjut usia mendapat doorprize. “Pokoknya membuat para rama seneng, sehingga gayeng, regeng dan tentrem”.
Semakin Hidup
Menurut Ketua Unio Keuskupan Agung Semarang Rm. Petrus Noegroho Agoeng Sriwidodo, Pr, setiap tahun para rama mengadakan kegiatan semacam ini, biasanya diawali dengan Ekaristi, lalu bertemu dengan Uskup, kemudian mengajak anak muda juga untuk ikut dalam panggilan imamat. “Biasanya diadakan setiap tanggal 15 Juli. Tahun ini ulang tahun Unio ke-68”.
Setelah itu hari berikutnya adalah Hari Olah Raga. ” Yah olahraga iseng-iseng, seneng-seneng, ramai-ramai, nanti juga ada hadiahnya. Hadiah hanya untuk gayeng-gayeng juga, mempererat persaudaraan. Sesuai tema tahun ini ‘Gayeng, Regeng, Tentrem”.
Jadi diharapkan Unio ini semakin hidup setelah selama pandemi jarang bertemu. Dengan momen ini diharapkan satu sama lain bisa saling menguatkan.
Dijelaskan, Unio ini merupakan paguyuban rama-rama praja, yang pembentukannya dulu di Semarang tahun 1955. Saat itu ada beberapa rama yang merasa perlu membangun persaudaraan satu sama lain. Maka pada tanggal 15 Juli 1955 itu terbentuklah Unio Keuskupan Agung Semarang.
Unio dibagi dalam 9 komisariat, yakni Semarang, di Surakarta ada Surakarta dan Klaten, di Jogja ada Kompas Kuntul yang merupakan akronim dari Komunitas Pastoran (Kompas) Kulonprogo Bantul (Kuntul) dan Kompas Gundul yang merupakan akronim dari Komunitas Pastoran (Kompas) Gunung Kidul (Gundul), Kompas Joko, Kompas Sleman Barat (Slebat), dan Kompas Sleman Timur, serta Kedu.
Kegiatan Unio bermacam-macam, di antaranya persaudaraan seperti yang sekarang dilakukan berupa HOR. Kemudian ada up dating, meliputi studi, rekoleksi, retret. Lalu juga ada Berneo, majalahnya Unio. Juga ada tim animasi panggilan yang merupakan promosi panggilan, yakni mereka yang berkeliling mengajak generasi muda Katolik untuk masuk menjadi rama praja.
Sementara Uskup Agung KAS Mgr. Robertus Rubiyatmoko, Pr mengungkapkan, pihaknya sangat senang kegiatan sejak beberapa tahun hingga kini dipusatkan di Perumahan Graha Padma. Tempatnya sangat luas, fasilitasnya sangat memadai dan sangat tertata.
Selain itu para rama itu kalau kumpul di sini bisa menjadi satu di area yang sama, sehingga komunikasi bisa terjalin dengan baik. “Keterlibatan umat sekitar yang juga memfasilitasi kegiatan ini membuat kami sangat senang. Yang jelas selama ini tidak ada komplain dari para rama, karena semua sangat memadai sekali”.
“Keramahtamahan pihak Graha Padma sangat mendukung kami dan kegiatan kami. Oleh karena terima kasih sekali kepada pihak Graha Padma dan seluruh jajaran direksi, yang telah memberikan kesempatan kepada kami untuk dimanfaatkan bagi kebersamaan kami”.
Uskup Agung juga berharap dengan olahraga ini para rama semakin sehat, dan persaudaraan juga semakin erat. Semakin terdekatkan satu sama lain, termasuk dengan umat. Menurutnya, kesehatan fisik menjadi hal yang sangat penting. Jika rama-nya tidak sehat, maka pelayan semakin berkurang dan tidak optimal.
Dengan olahraga ini, tambahnya, para rama terbiasa untuk memperhatikan kesehatan diri dengan berbagai macam bentuk olahraga. “Olahraga menjadi salah satu cara agar pelayanan kepada umat tidak terkendala oleh sakit”.
HOR ini menjadi salah satu sarana agar hati menjadi longgar juga. Di kegiatan ini para rama bisa teriak teriak bebas selama pertandingan, sehingga kegembiraan terjadi. Pada akhirnya mereka akan kembali fresh dan tersemangati untuk pelayanan.
Direktur Utama PT Graha Padma Internusa Hendra Setiadji menyambut baik kegiatan para rama yang dipusatkan di Perumahan Graha Padma ini. “Kami merasa terhormat Keuskupan Agung Semarang memusatkan kegiatan hari olahraga mereka di Perumahan Graha Padma”, tuturnya. (BP)