Sabtu pagi itu suasana di area the Club Perumahan Graha Padma sangat meriah dan dipenuhi para peserta jalan sehat. Semua merasa gembira dan antusias untuk bergabung dalam acara jalan sehat Rayon Barut (Barat Utara) Kevikepan Semarang.
Jalan sehat itu dilaksanakan untuk memperingati ulang tahun Kevikepan Semarang yang ke-56 tahun. Tema yang dipilih kali ini adalah “Mengayuh bersama untuk Menjadi Sempurna”.
Peserta jalan sehat dilepas oleh Romo Vikep Fransiskus Xaverius Sugiyana, Pr bersama Direktur Utama PT Graha Padma Internusa Z. Hendro Setiadji dan istri.
Romo Sugiyana mengungkapkan, jalan sehat Kevikepan Semarang ini dalam rangka suka cita bersama. Dipilihnya Perumahan Graha Padma Semarang sebagai tempat kumpul dan acara jalan sehat, supaya umat tidak terpencar-pencar dalam kegiatan ini.
“Kebetulan saya sering badminton di the Club. Kemudian pertengahan tahun saya keliling dan pas kebetulan bersama Uskup juga pernah sepedaan, saya sampai ke pojok pojok perumahan dekat laut. Saya pikir ini tempatnya menarik”, jelasnya.
Kemudian yang kedua, karena yang dicari keakraban dan kebersamaan antar-paroki paroki sekota, dan bukan kemenangan. Sehingga dicarilah tempat yang luas yang jauh dari risiko karena lalulintas kendaraan.
Direktur Utama PT Graha Padma Internusa Z. Hendro Setiadji merasa senang sekali didapuk sebagai tuan rumah acara jalan sehat ini. “Saya senang sekali. Apalagi saya juga warga Keuskupan Agung Semarang, jadi inilah partisipasi yang bisa kami berikan”, katanya.
Harapannya acara semacam ini bisa menambah guyub antar-paroki, sehingga kedekatan bisa semakin ditingkatkan.
Penataan Pastoral
Romo Sugiyana menjelaskan, Kevikepan Semarang dibentuk pada tanggal 7 Oktober 1966 oleh Romo Kardinal Yustinus Darmoyuwono, Pr bersama dengan Kevikepan Surakarta dan Jogja.
Romo Kardinal membentuk Kevikepan supaya ada penataan pastoral agar lebih mendekatkan ke paroki, dan juga mendekatkan ke umat. Selain itu juga agar lebih kontekstual, supaya sesuai dengan situasi masing-masing wilayah.
“Romo Vikep itu kan diberi kuasa gubernasi, atau kuasa pemerintahan atau eksekutif oleh Uskup untuk mengelola wilayahnya, maka bagaimana dinamika wilayah itu dikembangkan bersama para Romo dan umat penggerak”, tutur Romo Sugiyana.
Perayaan ulang ke-56 Kevikepan Semarang ini juga dalam rangka mensyukuri para penggerak umat, baik di paroki atau di mana pun, karena bersama mereka Kevikepan berkembang.
Makanya kegiatan peringatan ulang tahun ini ada yang dirancang untuk banyak umat, seperti jalan sehat ini. “Harapan saya nanti di tiap rayon bisa terselenggara juga. Selain jalan sehat juga ada badminton”.
Romo Sugiyana juga menjelaskan, selain olah raga, kegiatan yang lain adalah seminar pastoral yang diselenggarakan secara daring supaya lebih banyak penggerak umat yang bisa ikut.
Kemudian juga ada dongeng kisah Santo dan Santa pelindung untuk anak-anak. “Jadi seperti story telling”, jelasnya. Puncak acaranya dilaksanakan di gereja Paroki Karangpanas Semarang berupa Misa Syukur.
“Intinya kita hendak bersyukur atas penggerak-penggerak ini. Kedua, dilaksanakan doa bersama lintas agama, untuk bersyukur dan mengusahakan kedamaian di Indonesia”, tambahnya.
Dalam sambutannya, Romo Sugiyana mengungkapkan rasa syukur atas perjalanan 56 tahun Kevikepan Semarang yang terus berkembang. Jumlah umat bertambah, jumlah paroki berkembang, jumlah lingkungan berkembang. “Dan perkembangan itu tidak pernah lepas dari peran para penggerak umat”.
Ketua Panitia Hari Ulang Tahun Romo Johanes Wegig Hari Nugroho, Pr mengemukakan, acara jalan sehat dalam rangka HUT Ke-56 Kevikepan Semarang di lingkungan Perumahan Graha Padma ini khususnya diikuti oleh Rayon Barut (Barat Utara).
Peserta dari beberapa paroki atau gereja, yakni dari Krapyak, Bongsari, Semarang Indah, Tanah Mas, BSB dan ada satu tambahan lagi dari Banyumanik.
Jumlah peserta sekitar 600 dengan menempuh jarak 3 – 4 km berkeliling di kompleks Perumahan Graha Padma. “Esensi acara ini sesuai tema HUT Mengayuh Bersama untuk Menjadi Sempurna, adalah kita ingin membangun kebersamaan dan persaudaraan, setelah dua tahun lebih kita terhalang oleh pandemi”.
Romo Wegig melihat respon para peserta juga luar biasa bagus. Mereka nampak larut dalam suka cita bersama lewat acara yang sederhana itu, jalan sehat bersama. (BP)