Masyarakat merasa prihatin karena tak tahu kapan Pandemi Covid-19 berakhir. Demikian juga dengan Dirut PT Graha Padma Internusa (GPI) Hendrao Setiadji.
Prihatin dengan kondisi yang penuh ketidakpastian, pimpinan pengembang Perumahan Graha Padma Semarang Barat itu memberikan bantuan 1.250 paket sembako ke masyarakat terdampak.
Hendro menyerahkan bantuan tersebut kepada Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi, di Marketing Gallery Graha Padma, Selasa (5/5/2020). ”Banyak sedulur kami yang terimbas pandemi Covid-19. Ada yang dirumahkan sementara waktu, terlebih yang terkena PHK. Kami ikut prihatin dan berempati,” kata Hendro.
Di hadapan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi beserta jajarannya, antara lain Asisten I Sekda Trijoto Sardjoko, Camat Semarang Barat Heru Sukendar, dan Camat Tugu Moch Imron, Hendro menambahkan bahwa empatinya sebagai salah satu pengusaha di Kota Semarang juga diwujudkannya dalam bentuk membuat ”Gerakan bersama berantas Corona #Berani berbagi di tengah Pandemi Covid-19.”
Sebagai bentuk dukungan ke Pemkot Semarang, sejak 26 Maret 2020, Hendra membentuk Satgas Covid-19. Jumlahnya 12 orang. ”Tim Satgas PT GPI selalu berkoordinasi secara intensif dengan Gugus Tugas Covid-19 Kecamatan Semarang Barat yang diketuai Pak Camat.”
Gandeng 1.300 KK
Lebih jauh Hendra menegaskan bahwa masing-masing paket sembako itu berisi beras, minyak goreng, dan mi instan. Ke-1.250 paket sembako itu dibagikan kepada warga terdampak pandemi di lima kelurahan di Semarang Barat dan Tugu. Yaitu Kelurahan Krapyak, Tambakharjo, Jrakah, Tugurejo, dan Karanganyar.
”Bantuan ini mudah-mudahan tepat momentumnya, karena berbarengan dengan Ramadhan. Di mana banyak saudara kami kaum muslim yang menjalankan ibadah puasa Ramadhan,” ujarnya.
Sama halnya dengan warga dunia, suami Evelyn Damayanti itu berharap Pandemi Covid-19 segera berakhir. Namun berakhirnya sampai kapan, itu masih menjadi misteri.
”Untuk itulah kami sudah menyiapkan bantuan-bantuan selanjutnya. Jadi ini adalah bantuan tahap I dari PT GPI. Nanti akan ada bantuan-bantuan tahap selanjutnya. Saya sudah menggandeng 1.300 KK di lingkungan Perumahan Graha Padma Semarang. Mereka sebenarnya ada yang tidak sabar untuk ikut bergabung dalam Gerakan bersama berantas Corona #Berani berbagi di tengah Pandemi Covid-19.”
Pernyataan Hendro langsung disambut tepuk tangan oleh Wali Kota Hendrar Prihadi dan hadirin. ”Atas nama Pemkot Semarang, saya sangat berterima kasih atas kepedulian Graha Padma terhadap warga terdampak pandemi Covid-19. Terima kasih Pak Hendro yang telah ikut peduli,” katanya.
Pemkot, lanjut Hendi, juga menyiapkan bantuan untuk 339.000 KK terdampak. ”Untuk itu, jika Pak Hendro dan warga Graha Padma ingin memberikan bantuan paket sembako tahap kedua sebaiknya diberikan saat mendekati Lebaran. Pasti akan sangat bermanfaat,” jelasnya.
Dulu Kupon Tebusan, Kini Gratis
Camat Semarang Barat Heru Sukendar mengucapkan terima kasih karena ratusan warga yang ada di Kelurahan Krapyak dan Tambakharjo telah dibantu oleh PT GPI. Pihaknya juga telah melaksanakan program Pemkot Semarang yakni membuat lumbung pangan di tiap kelurahan.
”Lumbung pangan ini bisa dimanfaatkan oleh warga terdampak pandemi Covid-19. Jangan sampai ada yang minta-minta di jalan,” tandasnya.
Camat Tugu Moch Imron menyatakan ada ratusan warganya di tiga kelurahan yang menerima bantuan dari PT GPI. ”Saya dan aparat kelurahan sangat berhati-hati terkait data penerima bantuan. Tujuannya agar tidak dobel dan bantuan ini benar-benar tepat sasaran,” ujarnya.
Menik (53) warga Kelurahan Jerakah menyatakan terima kasih karena dibantu PT GPI. Sebab, suaminya, Ngatiman (53) setiap malam kerjanya mencari ikan dengan menyusuri Sungai Bringin.
”Sehari dapat Rp 50.000 sudah alhamdulillah. Tak jarang malah nggak dapat ikan. Kalaupun dapat sedikit ya dimakan sendiri. Sehingga bantuan dari PT GPI ini sangat berarti bagi kami,” katanya.
Romlah (70), seorang janda juga mengatakan sangat bersyukur karena telah dibantu PT GPI. ”Terima kasih bapak-bapak yang telah mampir ke tempat kami untuk memberi sembako. Saya tak lagi harus membeli beras dan minyak goreng. Apalagi ditambah mi. Sekali lagi terima kasih,” katanya.
M Asiarin, staf Kelurahan Jerakah, Kecamatan Tugu menyatakan PT GPI setiap tahun selalu peduli dengan warganya. ”Dulu ada 300 KK yang mendapat kupon paket sembako dengan uang tebusan Rp 15.000. Kini tinggal 225 KK yang menerima bantuan, karena yang 75 KK sudah hidup cukup. Artinya tak pantas lagi menerima bantuan.”
Menurut dia, dulu ada istilah tebus kupon dari PT GPI. Tapi kini malah digratiskan. ”Dulu menebus Rp 15.000/kupon untuk mengambil satu paket sembako. Tapi kini malah gratis, ya terima kasih. Terlebih banyak warga terdampak Covid-19 memang sangat membutuhkan,” jelas Asiarin. (Ali)