Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah Harmawan Mardiyanto mengungkapkan, REI yang menjadi organisasi terbesar dan tertua ini akan semakin kuat dan terus lebih maju.

Jumlah anggota juga diharapkan dapat bertambah, dari sekitar 340 orang bisa lebih banyak lagi.
“REI sudah teruji menjadi organisasi properti terbesar dan tertua. Bergabung dengan REI tentu memiliki banyak benefit yang tidak akan didapatkan di organisasi lainnya,” jelasnya.
Direktur PT Ayodya Puri Nugraha ini resmi terpilih menjadi Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Real Estate Indonesia (REI) Jawa Tengah periode 2024-2027 secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) XIV DPD REI Jateng di Hotal Gumaya Semarang, baru-baru ini.
“Saya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan kepada saya dan jajaran pengurus. Kita akan bersinergi bersama membangun REI Jateng lebih maju,” kata Harmawan.
Sementara itu, Ketua Umum DPP REI, Joko Suranto turut memuji Harmawan Mardiyanto yang telah memiliki banyak pengalaman di bidang properti. Sosoknya telah masuk di usaha dan organisasi lebih dari 20 tahun.


“Mas Harmawan merupakan seorang profesional yang sudah berkecimpung di organisasi, ia masuk dari sebelum tahun 2000-an, malah lebih lama dari saya, artinya itu sudah sangat berpengalaman,” tuturnya.
Rangkaian Acara
Sehari sebelum Musda, diadakan rangkaian acara yang dipusatkan di Perumahan Graha Padma Semarang.
Di antaranya adalah penanaman pohon fukugi. donor darah, futsal, bulutangkis, tenis meja, dan lomba karaoke. Malam harinya diadakan gala dinner untuk peserta Musda di Hotel Gumaya.
Menurut Wakil Ketua Umum DPP REI Bidang Vegetasi dan Lanskap, Djoko Santoso, penanaman pohon fukugi ini bagian dari upaya pemantapan eksistensi pengembang anggota REI dalam upaya ikut serta menjaga pelestarian alam.
Ini menjadi bagian dari Program Sejuta Pohon yang digagas DPP REI periode 2024-2027. Dalam kesempatan itu Ketua Umum DPP REI Joko Suranto mengutarakan komitmen DPD REI untuk merealisasikan Program Sejuta Pohon REI, dengan penandatanganan komitmen bersama DPP REI dan DPD REI seluruh Indonesia.
Koordinator rangkaian acara Musda REI Jateng Agus Santosa kepada Tim Padmanews mengatakan, Musda DPD REI Jawa Tengah diadakan tiga tahun sekali untuk memilih ketua. Kebetulan tahun ini ada rangkaian acara musda.
“Pihak Graha Padma memberikan tempat untuk venue kepada kami, untuk mengadakan acara penghijauan, cabang olahraga yang terdiri dari bulutangkis, tenis meja, futsal, sekaligus diadakan donor darah dan lomba karaoke”, jelasnya.
Acara lomba karaoke diadakan untuk para stakeholder REI, yakni dari perbankan. Kali ini lima bank yang diundang, yaitu BNI, BTN, BRI, Mandiri dan BSI. “Kami undang mereka untuk ikut meramaikan acara ini, dan mereka mensupport penuh acara ini. Tapi yang paling spesial tentu dari Graha Padma yang memberikan venue buat kami. Satu tempat, bisa dapat semua”.
Marketing Manager PT GPI Nurwindhia Buntario menambahkan, “Dengan lokasi yang satu tempat, diharapkan teman-teman REI bisa meramaikan acara tiga tahunan ini bersama. Apalagi biasanya cuma langsung acara musda. Nah kali ini ada rangkaian acara lainnya juga”.
Diharapkan pula, dengan rangkaian acara ini secara bersama, di masa yang akan datang seluruh anggota DPD REI Jawa Tengah bisa semakin solid dan semakin guyub. Dengan begitu segala permasalahan akan lebih mudah diselesaikan. Agus menambahkan pula, rangkaian acara semacam ini menjadikan hubungan dengan stakeholder juga semakin akrab.
Mengenai acara donor darah, peserta dari umum, yakni anggota REI, staf perusahaan, perbankan
Berkaitan dengan Musda, tim DPD sebelumnya membentuk tim penjaringan. Tim menjaring calon-calon ketua yang mau dan mampu untuk memimpin REI tiga tahun ke depan. Dari penjaringan ini sudah muncul dua nama, yakni Darmawan Mardiyanto dari Komisariat Semarang, dan Rudi Ranto dari Komisariat Banyumas.


Agus menerangkan bahwa organisasi REI ini, terutama di Jawa Tengah, memiliki misi yang banyak. Kepada seluruh anggota, baik yang besar seperti Graha Padma atau Ciputra, menengah, maupun bagi pengembang yang membangun untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR), dirangkul semua yang mau bergabung di DPD REI Jawa Tengah.
Jika para pengembang ada persoalan, DPD REI Jateng bisa membantu dengan bidang-bidang yang dimilikinya. “Tentu selama teman-teman mau cerita, soalnya kalau tidak cerita ya kami tidak bisa bantu”.
Misal ketika kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) yang dipatok pemerintah untuk rumah MBR habis, yang biasanya di Jawa Tengah sebesar 166 juta rumah, maka DPD akan mendata siapa saja pengembang yang sudah terlanjur membangun rumah. Data itu kemudian dibawa ke DPP REI untuk dipresentasikan kepada instansi terkait, yakni PUPR. (BP)
Padmanews.Id Online Lifestyle News





